Susi Ivvaty

Masa Kecil 6

Related Posts

Aku telanjur dilahirkan sebagai “pemberontak”. Sengaja aku kasih tanda “—“ karena kadar pemberontakanku rendah saja. Aku juga bukan sebangsa pemberontak yang semau gue dan tidak bisa dilenturkan. Pemberontak kecil-kecilanlah.
Ceritanya begini. Pada suatu ketika di saat kelas enam SD, aku pernah sangat jengkel dengan perlakuan ayah dan ibu. Aku lupa masalah persisnya, namun sebangsa dilarang melakukan sesuatu gitulah. Entah dipengaruhi kuntilanak dari mana, saat itu aku marah besar dan memutuskan untuk minggat.
Kayaknya aku sedang senang-senangnya dengan kata “minggat” itu, kalau tidak salah mendengar pertama kali di sebuah pertunjukan ketroprak yang disiarkan TVRI. Nah, sewaktu sedang marah itulah aku bilang, “Pokoke aku arep minggat”.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: minggat ke mana? Dengan siapa? Apa bekalnya? Sampai kapan? Dan sederet pertanyaan lain. Jelas lah aku tak bisa menjawab semua pertanyaan itu. Kan aku masih kecil.
Aku lantas mulai mengepak beberapa lembar baju, rok, serta celana ke dalam dan aku letakkan di atas sarung yang dibentangkan. Ujung sarung yang satu kemudian diikat dengan yang lain secara diagonal. Adegan seperti itu pernah pula aku lihat di sandiwara televisi.
Aku pun memanggul bekalku setelah kumasukkan beberapa potong kue. Ke mana? Bingung juga. Aku lantas berjalan menuju rumah (almarhum) pakde yang biasa aku panggil Pak Abu. Jarak rumahku dengan rumah Pak Abu hanya sekitar 25 meter. Ah, kebetulan. Gak ada orang. Aku berjingkat mencari-cari tempat yang enak untuk bersembunyi.
Aha, aku melihat lubang di langit-langit. Pak Abu biasanya masuk ke lubang itu menggunakan tangga, salah satunya untuk memperbaiki listrik atau mengambil bangkai tikus. Hiii. Nekat, aku ambil tangga. Aku pun naik dan masuk ke lubang itu. Cukup lapang juga, dan tidak terlalu kotor, mungkin karena Pak Abu kerap naik ke situ.
Aku mulai bingung mau melakukan apa. Lebih baik tidur saja, membiarkan semua orang bingung mencariku. Ide cemerlang. Aku pun membuka buntalanku (hehe, kata buntalan ini mengingatkan aku pada cerita Pak Janggut di Majalah Bobo), dan tidur di atas tumpukan pakaian. Aku benar-benar tertidur hingga maghrib.
Bangun, aku mulai takut. Itu karena di atas ternyata gelap, hanya mendapat penerangan dari lampu di bawah. Gimana ya? Marahku sebenarnya sudah surut. Namun, aku ingin semua orang bingung dulu dan kalang kabut mencariku. Namun, aku tak mendengar suara apa pun. Sebel juga. Satu-dua-tiga detik, ah….kuputuskan untuk turun.
Aneh, ada Pak Abu sedang mengaji. Hanya Pak Abu. Aku lalu berjalan menuju rumah sambil membawa buntalanku. Memang ada bapak, ibu, bude, serta siapa lagi aku sudah lupa. Tak ada yang bertanya. Mungkin mereka hanya menyangka aku bermain dengan teman-teman seperti biasa. Sebel gak sih tidak diperhatikan.
Ibukku ternyata memperhatikan buntalan yang aku bawa. “Seko ngendi (dari mana)?” tanya ibu. “Minggat,” jawabku, setengah ketus. Hahahaha, orang-orang mulai tertawa. “Minggat nang ngendi?”. “Ting piyan ndaleme Pak Abu”. Hahahah, tawa orang-orang makin keras.
Sedikit malu, aku berfikir, “Kenapa tadi tidak aku teruskan saja di atap itu sampai esok hari?”
……bersambung……


About the Author
susiivvaty

Share a little biographical information to fill out your profile. This may be shown publicly. Share a little biographical information to fill out your profile

3 comments :

  1. hahahaha....berarti setiap anak kecil di era 80an emang senangnya minggat dengan buntalan pak janggut ya....dulu aku juga selalu bikin buntalan baju bekal minggat klo dimarahi bundaku....dan sialnya...kejadiannya juga sama...semua cuek aja dan aku malah jadi bahan tertawaan...hehehehehe...nasiiiibbb...nasiiibbb....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha ini kenapa aku jadi masuk ke blog lagi ya?

      Delete
  2. yo wis gek minggat neh wae saiki. 'ngko tak terke minggat-e. heeee.....heeee..........

    minggat-e nyang ndi yo kiro2 nek wis gedhe ngene iki...?

    ReplyDelete

Our mission of increasing global understanding through exploration, geography education, and research.