Yang paling aku sukai sewaktu di TK adalah karnaval. Sebenarnya ini adalah bentuk pengakraban para siswa dengan dunia luar, lingkungan di luar sekolah dan keluarga. Siswa-siswa berkeliling kota, menyusuri jalan protokol dan jalan lingkungan. Kalau nggak ada acara seperti ini, mana mungkin aku dibolehkan jalan sendiri. Namanya juga anak kecil.....

Dalam karnaval, biasanya kami diminta mengenakan berbagai pakaian tradisional atau pakaian dengan tema tertentu. Aku pun demikian, selalu berganti tema, seperti kostum kebaya Jawa, dokter-dokteran, buana muslim, dan lain-lain. Dengan wajah di make-up sekadarnya, wuih.......senengnya bisa mejeng di depan banyak orang.

Aku paling ingat saat karnaval dengan kostum wayang. Waktu itu ada seseorang yang nyeletuk, "Eh, yang memakai kostum wayang cantik ya? Tapi anaknya pasti tomboi". Eeh, bukankan aku yang mengenakan kostum wayang? Senengnya dibilang cantik namun tomboi. Kan, itu berarti bukan cantik yang centil atau kolokan atau manja atau....dalam bahasa Jawa disebut menthel? Iya kan? (paling wegah diunekke menthel je....)

Barangkali aku dibilang tomboi karena kostum wayang yang aku kenakan adalah kostum tokoh Arjuna. Hahahahahaha. La, kan memang dalam setiap pertunjukan wayang orang yang pernah ada selama ini, Arjuna selalu diperankan perempuan? Jadi, sebenarnya bukan ceweknya yang tomboi namun Arjunanya yang lembut, atau kedua-duanya. Tokohnya adalah cowok lembut sedangnya pemerannya adalah cewek tomboi? Yo wis, pokoke ngono kuwi lah..........

Anehnya, sang Arjuna kecil nan tomboi ini agak penakut. Dalam setiap acara karnaval, aku memang selalu ditemani Mbok Wongso, orang yang merawatku sejak kecil hingga remaja. (Kenangan akan Mbok Wongso akan aku tulis di bab tersendiri). Pernah pada suatu karnaval, aku menengok ke belakang, maksudnya ingin melihat siapa teman di belakangku dan memakai kostum apa dia. Wah, ternyata orang di belakangku cowok dan memakai topeng buto cakil yang waktu itu terlihat di mataku begitu menyeramkan.

Spontan, aku menjerit keras. "Mbok Wongso..................!!!". Dan aku pun digendong sampai iring-iringan karnaval usai. Pufffff...........................ini karnaval terburuk yang pernah aku ikuti.

..........bersambung...........